Article Detail
Melatih Keberanian dan Rasa Percaya Diri Anak
Setiap orang tua pasti
menginginkan agar anaknya memiliki keberanian dan rasa percaya diri. Anak yang
berani menghadapi tantangan, gembira, dan punya ketahanan terhadap stres lebih
disukai daripada anak yang selalu mengeluh, marah-marah dan egois. Namun
membangun keberanian dan rasa percaya diri membutuhkan waktu, proses dan
tentu saja latihan.
Keberanian dan percaya
diri dalam diri anak sedikit banyak dipengaruhi oleh pola pengasuhan
orangtuanya. Kepercayaan diri yang dilatih sejak masa tumbuh kembang anak
diharapkan akan melahirkan pribadi yang yakin atas dirinya, kompeten, dan
menghargai dirinya secara sehat dan positif. Oleh karenanya ini menjadi tugas
bagi para orang tua untuk dapat membantu mewujudkan anak menjadi pribadi yang
positif tersebut.
Orang tua sesibuk apapun hendaknya tetap memiliki waktu khusus
untuk bersama dengan anaknya. Ketika anak meminta perhatian Anda, cobalah untuk
mendengarkan dengan sungguh-sungguh. Tinggalkan sebentar pekerjaan Anda, tatap
matanya dan dengarkan ia bicara. Mengabaikannya akan membuat ia merasa tidak
berharga, tidak layak untuk diperhatikan, dan ini bisa mengoyak rasa percaya
dirinya.
Selain perhatian dan kemauan untuk mendengarkan orang tua juga
harus mampu menunjukan sikap menghargai. Biarkan anak melakukan sendiri apa
yang sudah bisa ia lakukan. Janganlah terlalu over protective, biarkan anak
untuk mencoba sendiri dan mengerti konsep sebab akibat dari suatu tingkah laku.
Hal ini diperlukan agar anak terbiasa berfikir dan bersikap mandiri sebelum
melakukan sesuatu.
Untuk menumbuhkan keberanian anak harus distimulasi sesering
mungkin, salah satunya yaitu dengan memberikan kesempatan pada anak untuk
mengungkapkan pendapatnya. Untuk beberapa masalah anak dapat dilibatkan untuk
dimintai pendapatnya. Hal ini untuk melatih kepekaan dan memiliki jiwa
kepemimpinan. Namun tidak semua pendapatnya harus dituruti. Apalagi jika
berhubungan dengan kebutuhan orang lain.
Biasakan anak untuk berani mencoba, bertanggung jawab dan berani
mengambil resiko. Ajaklah anak untuk bersikap optimis. Apabila anak tidak bisa
mengerjakan sesuatu, kondisikan anak untuk tetap berusaha dan katakan pada anak
bahwa ia pasti bisa. Semua itu akan membuat ia tahu bahwa Anda percaya ia bisa
dan mampu!
Berilah penghargaan kepada anak, sekecil apapun keberhasilan
yang dibuatnya. Hal ini akan menumbuhkan kepercayaan dirinya untuk mencapai
keberhasilan yang lebih besar. Apabila ia gagal dalam melakukan sesuatu,
besarkanlah hatinya, yakinkan bahwa dengan usaha dan tentu saja pertolongan
dari Allah, suatu saat ia pasti bisa untuk mencapai apa yang diharapkan.
-
there are no comments yet