Article Detail

Membangun Semangat Belarasa sebagai Perwujudan Kasih kepada Tuhan, Sesama dan Alam Ciptaan

Pada pertengahan Juni 2013 tepatnya pada tanggal 17-20 Juni 2013 Yayasan Tarakanita Wilayah Bengkulu mengadakan Rekoleksi Karyawan dengan di damping oleh Sr. Marisa, CB. Pelaksanaan rekoleksi ini diadakan 2 gelombang. Gelombang pertama diikuti oleh seluruh Karyawan baik edukatif maupun non edukatif dari Unit Karya TK, SD Sint Carolus dan Kantor Wilayah, sedamgkan gelom,bang kedua diikuti oleh Unit Karya SMP dan SMA Sint Carolus Bengkulu.

Diawal rekoleksi ini kita diajak untuk Tanda-tanda Jaman saat ini, karena ulah manusia alam telah mengisaratkan bahwa telah terjadi kerusakan. Kerusakan ini tentunya cukup membahayakan kelangsungan bumi kita ini. Dengan berdamai dengan alam tanpa eksploitasi yang berlebihan kita sudah melakukan penyelamatan bumi secara tidak langsung.

Dari tanda-tanda jaman kita diajak mengenal sejarah alam semesta. Sejarah alam semesta ini memang lebih mengambil sisi keilmuan tanpa mengesampingkan sisi teologisnya. Kisah penciptaan alam semesta beserta isinya membuat kita kagum atas kebesaran-Nya.

Setelah alam semesta yang kita pelajari, kemudian kita diajak merenungkan kisah hidup kita masing-masing. Banyak hal-hal pahit yang mungkin kita lewati kemudian kita mensharingkan pengalaman tersebut. Tentunya pengalaman tersebut membuat kita bangkit dan semakin kuat dalam menghadapi hidup.

Dari hasil sharing tersebuk setiap kelompok diajak membuat sesuatu yang bermakna dari pecahan kendi. Sesuatu yang dibuat ini dapat dikatakan sebagai gambaran kebangkitan dari keterpurukan setelah menghadapi permasalahan yang sulit.

Sejenak setelah itu kita diajak melihat film yang menggambarkan relasi dengan sesama, dari situ kita dapat memperoleh makna yang cukum mendalam dari sebuah hubungan relasi.

Setelah hari dirasa cukup malam kita diajak untuk melakukan olah pernafasan guna menyeimbangan energi yang kita miliki. Dengan menumpangkan tangan kanan kita pada tangan kiri rekan kita diharapkan keseimbangan energi dapat dirasakan dalam suatu lingkaran. 

Keesokan harinya kita diajak untuk Yoga Bumi, dengan mengolah pernafasan dan gerak kita diajak mensyukuri jernihnya udara pagi dan sinar mentari yang memberikan keindahannya pada alam. Melalui Yoga Bumi ini diharapkan dapat menyembuhkan penyakit yang kita derita.

Di sesi kedua hari kedua kita mencoba melihat impian siswa, orang tua terhadap sekolah (Guru dan Karyawan). Dengan memerankan peran sebagai siswa, guru, orang tua kita mencoba menyampaikan harapan-harapan sebagai siswa, guru maupun orang tua.

Di penghujung kegiatan kita mencoba membuat pertobatan ekologis dan komitmen cara hidup secara ekologis di unit karya masing-masing.

Kegiatan yang berlangsung kurang lebih 2 hari ini ditutup dengan Misa Kudus dipimpn oleh Rm. Antonius Joko, SCJ.

 

 

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment