Article Detail
NAPAK TILAS
Perjalanan “Napak Tilas” diawali di halaman SMP Sint Carolus dan berakhir di Pantai Tapak Padri. Perjalanan ini terbagi dalam beberapa perhentian. Perhentian pertama berada di lokasi gereja St. Yohanes Penginjil. Pada perhentian ini, peserta diajak untuk mengenang panggilan awal CB ke Sumatera oleh Imam SCJ serta bersyukur karena di Bengkulu inilah Kongregasi CB memulai karya pelayanan pendidikan atas penyertaan Allah yang memakai para suster CB menjadi alat-Nya, sehingga di bumi Raflesia ini nama Tuhan dimuliakan dan sesama diabdi melalui karya pelayanan pendidikan. Bengkulu dipilih untuk mengawali perutusan ini. Perhentian kedua berlokasi di halaman belakang benteng Malborough. Pemberhentian ini mengajak peserta untuk mengenang perjuangan dan pelayanan para suster pendahulu terutama pengorbanan mereka dalam kamp tahanan: Palembang, Kepahyang, Muntok dan Belalau. Mereka meninggal tanpa pertolongan imam, tanpa sempat menerima sakramen minyak Suci namun mereka mengalami kegembiraan rohani dan kebahagiaan di Surga karena mampu untuk setia sampai akhir dan telah memberikan seluruh hati dan hidupnya bagi tanah misi. Perhentian ketiga berada di kafe Bom Baru. Mengenang tempat kehadiran Suster CB pertama kali di Bengkulu. Bersyukur dengan kehadiran para suster ini, yang telah memberi cahaya dalam kehidupan bermasyarakat di Bengkulu, secara khusus dalam pelayanan pendidikan. Kehadiran para Suster CB ini telah membawa keharuman dan kesegaran baru. Perhentian terakhir bertempat di pantai Tapak Padri. Pada perhentian ini, mengenang kedatangan para suster CB Perintis di Bengkulu. Kedatangan para suster telah lama dinantikan oleh umat di Bengkulu. Pada perhentian ini diwarnai dengan adanya visulisasi kedatangan 4 suster dari Belanda menggunakan kapal dan disambut oleh 2 pastor beserta umat yang telah menunggu. Saat itu peserta berbondong-bondong pergi ke pantai untuk mengucapkan ‘Selamat Datang’ kepada para suster. Penyambutan yang hangat, sukacita dan penuh syukur menjadi ekspresi umat atas kehadiran para Suster.
Semoga dengan mengalami perjumpaan rohani dengan para pendiri, khususnya para suster misionaris, kita dapat memetik manfaat terutama untuk membaharui kehidupan rohani kita, sehingga ketika kembali ke keluarga dan ke tempat kerja nantinya dapat berbagi pengalaman rohani ini dengan penuh sukacita.
-
there are no comments yet