Article Detail
Sosialisasi Experiential Learning
Bengkulu; Kanwil Tarakanita Bengkulu pada hari Selasa 23 Juni 2015 mengadakan Sosialisasi Pembelajaran Experiential Learning (EL). Sosialisasi yang diadakan di Aula SMA Sint Carolus ini diikuti oleh 68 guru dari jenjang TK hingga SMA. Narasumber kegiatan ini adalam Tim Pendidikan dari kantor wilayah dibantu guru-guru senior dari unit sekolah sebagai mentor bidang studi.
Experiential Learning
Materi diambil dari Standar Pendidikan Tarakanita (SPK) dan dikembangkan berdasarkan sumber sumber/referensi lain yang terkait dengan materi EL. Sumber referensi lain penting untuk membantu guru memahami bagaimana secara teknis menerapkan EL dalam adiministrasi pembelajaran maupun dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas.
EL adalah salah satu teori belajar yang menekankan penggunaan pengalaman langsung dan refleksi dalam pembelajaran. Teori EL didasarkan pada asumsi bahwa siswa belajar dari pengalaman langsung sama baiknya dibandingkan dia belajar dari konsep-konsep yang ada di buku. Bedanya belajar dari pengalaman langsung lebih memotivasi siswa dan memberi peluang munculnya kegiatan pembelajaran yang lebih bermakna.
Teori EL memiliki penjelasan bahwa individu belajar melalui 2 proses (acquition dan transformation) dan melalui empat tahap (Concrete experience, Reflective Observation, Abstract Conceptualization, Active experimentation). Namun teori ini juga menyebut dalam praktiknya 4 tahap belajar ini tidak selalu berlangsung berurutan. Berdasarkan tahapan belajar tersebut teori ini juga menghasilkan 4 jenis gaya belajar individu (Divergen, Convergen, Assimilative dan Accomodative).
Experiential Education
EL adalah teori belajar bukan metode pembelajaran, EL juga bukan langkah-langkah kegiatan pembelajaran. Bagaimana teori EL ini diterapkan dalam praktek pembelajaran muncul apa yang dinamakan Experiential Education (EE) yang dapat dibagi menjadi dua bentuk :
Metode Experiential Education
Inside Classroom |
Beyond Classroom |
Simulation, Role playing, Demonstration, Case Study/Problem Based Learning, Project Based Learning, Lab Work/Practicum, Cooperative Learning |
|
Dengan memahami EE guru menyadari bahwa EL bukan barang baru. Simulasi, role playing, demonstrasi, praktikum, studi kasus adalah metode pembelajaran yang sudah mereka praktikkan. Out off Classroom Learning (Pembelajaran Luar Kelas), Field Trip dan Live in sebagai salah satu bentuk Place Based Learning juga sudah dikembang di unit TK hingga SMA. Di akhir sessi guru berkumpul per bidang studi, berdiskusi dan melakukan inventarisasi metode EE (Inside dan Beyond Classroom) yang akan dikembangkannya dalam program tahun ajaran ke depan (2015-2016).*RJ
-
there are no comments yet