Article Detail

Suka Duka Belajar Daring

Virus Corona atau yang dikenal dengan Covid 19 (Corona Virus Diseases) yang saat ini menyebar hampir ke seluruh penjuru dunia mempengaruhi segala aspek kehidupan termasuk dunia pendidikan. Proses pembelajaran dari sekolah menjadi di rumah membuat kelimpungan banyak pihak. Peralihan cara pembelajaran ini juga memaksa berbagai pihak untuk mengikuti perkembangan teknologi melalui pembelajaran berbasis online atau daring, baik pihak sekolah, orangtua maupun peserta didik.

“Kami menjadi guru bagi anak-anak di rumah” demikian salah satu pendapat orangtua terkait pembelajaran jarak jauh. “Di awal kami melakukan video call terhadap semua siswa yang belajar di rumah, terkadang karena orangtua siswa harus bekerja, kami vc sampai malam hari” kata Miss Selly selaku guru TK Sint Carolus. Namun seiring berjalannya waktu, para guru mulai  mengantisipasi hal tersebut dengan memberikan video tutorial cara mengerjakan tugas di rumah, kemudian orangtua akan mengirim foto hasil pekerjaan siswa melalui whatsapp guru yang bersangkutan. Sejauh PJJ ini berjalan, para siswa tetap antusias dan bersemangat untuk mengikuti pelajaran dan materi yang disampaikan bapak/ibu guru, kemudian mereka juga akan mengirimkan feedback tugas yang dikerjakan secara rutin.

Berbagai aplikasi pembelajaran seperti Google classroom, Zoom, Cloud meeting, atau Youtube live streaming menjadi menu wajib yang harus dipelajari oleh para bapak/ibu guru demi melayani kebutuhan para peserta didik yang harus belajar di rumah.

Namun secanggih apapun media daring ini digunakan, masih terdapat kendala lain yang harus dihadapi para guru maupun peserta didik mulai dari lemotnya jaringan internet, besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli paket data, masih kurang pahamnya siswa terhadap metode belajar online terutama google classroom, terlambat mengirim tugas karena siswa harus menggunakan hp orangtua yang masih bekerja di siang hari dan kurangnya interaksi antara siswa dengan guru.

“Semoga wabah ini segera berakhir, karena kami tidak menguasai semua materi pelajaran anak-anak di sekolah sehingga kami agak kewalahan dengan tugas-tugas siswa yang harus dikerjakan, belum lagi anak kami sekolah di tiga jenjang yang berbeda, SD, SMP dan SMA bahkan tak jarang harus menggunakan HP secara bergantian ’demikian bu Formanti memberi komentarnya.

 

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment