news
Demikian tema yang diangkat pada kegiatan pembinaan staff TU Yayasan Tarakanita Wilayah Bengkulu pada hari Sabtu, 29 Februari 2020. Kegiatan yang diikuti oleh 23 orang Tata Usaha dan didampingi oleh para kepala sekolah, berlangsung hangat dan penuh semangat . “Ibarat android, saat indikator baterai menunjukkan daya 25%, kita akan terburu-buru mencari charger untuk mengisi daya android tersebut, sama hal nya dengan diri kita yang perlu di charge sehingga menemukan kembali apa yang menjadi motivasi diri dalam bekerja. Kita perlu merefleksikan bagaimana perjalanan kita dalam pelayanan yang sudah dilalui bersama lembaga dan pembinaan adalah satu kesempatan yang baik untuk mengecas diri kita” demikian Sr. Yesina Y Sumarni, CB. M.Pd mengawali materi sessi pertama tentang Integritas Diri.
Minggu, 23 Februari 2020 Yayasan Tarakanita mendapat kesempatan untuk mengisi tugas liturgi pada Misa pagi di Gereja Katolik St. Yohanes Penginjil Bengkulu. Para siswa SD, SMP, SMA Sint Carolus Bengkulu ambil bagian dalam tugas koor dan tata laksana pada Perayaan Ekaristi tersebut. Kesempatan ini sekaligus menjadi ajang promosi PPDB Yayasan Tarakanita Wilayah Bengkulu bagi umat di Paroki St. Yohanes Penginjil Bengkulu. Nilai dan semangat community sebagai satu kesatuan dan celebration sebagai ungkapan syukur memuji keagungan Tuhan nampak dalam khidmatnya perayaan liturgi.
Peringatan 90 tahun kehadiran Kongregasi CB dan Karya Pendidikan di Bengkulu menjadi kesempatan yang sangat baik untuk menggali dan menyegarkan kembali spiritualitas yang menjadi landasan pelayanan. Untuk itu, Yayasan Tarakanita wilayah Bengkulu mengadakan rekoleksi dengan tema “Merajut Asa Menebar CintaNya” pada hari Jumat, 15 November 2019. Kegiatan ini dilaksanakan di aula SD Sint Carolus Bengkulu diikuti oleh seluruh karyawan Yayasan Tarakanita wilayah Bengkulu. Pendamping kegiatan rekoleksi adalah Sr. Hetty Sriwidjajanti CB. Melalui kegiatan rekoleksi ini, kita diundang untuk merefleksikan kembali komitmen praktis kita untuk terlibat dan ambil bagian dalam karya pelayanan pendidikan. Dalam kesempatan ini kita belajar dari para perintis kita yaitu Bunda Pendiri dan juga para Suster Misionaris Pertama yang hadir di Bengkulu. Kita meyakini bahwa kharisma dan spiritualitas Bunda Elisabeth yang bersumber dari pengalamannya akan misteri salib menjadi sumber spiritualitas yang tidak akan pernah kering mampu menggerakkan para suster perintis rela meninggalkan segalanya, menempuh perjalanan penuh resiko melaksanakan perutusan, khususnya di tanah Bengkulu ini. Kita bersyukur bahwa kita boleh ikut ambil bagian dalam melanjutkan perjuangan para suster perintis dalam mewartakan kabar gembira keselamatan.