Siswa-siswi SMP Sint  Carolus Bengkulu yang mengikuti pembelajaran jarak jauh selain harus belajar sesuai dengan mapel di sekolah, juga melaksanakan kegiatan PKT di rumah. “Di awal kami memberi penugasan tersendiri kepada siswa, misalnya kelas 7 mendapat tugas memilah sampah di rumah, namun setelah kami memperoleh katalog PKT, maka tugas anak-anak di rumah juga disesuaikan dengan katalog tersebut” kata ibu Ari selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum.

Virus Corona atau yang dikenal dengan Covid 19 (Corona Virus Diseases) yang saat ini menyebar hampir ke seluruh penjuru dunia mempengaruhi segala aspek kehidupan termasuk dunia pendidikan. Proses pembelajaran dari sekolah menjadi di rumah membuat kelimpungan banyak pihak. Peralihan cara pembelajaran ini juga memaksa berbagai pihak untuk mengikuti perkembangan teknologi melalui pembelajaran berbasis online atau daring, baik pihak sekolah, orangtua maupun peserta didik.

Seiring dengan berjalannya proses belajar daring akibat Learning From Home (LFH) yang diterapkan pemerintah untuk meminimalisir dampak penyebaran Covid 19, para siswa-siswi kelas 2 melaksanakan pembelajaran PKT bersama orangtua di rumah. Materi pembelajaran yang dilaksanakan di rumah sesuai dengan materi semester dua atau lebih tepatnya materi setelah tengah semester diadakan.

Sejak anak memulai kehidupan dalam keluarga, anak-anak mulai mengobservasi bagaimana cara bicara, cara hidup yang ideal. Sejalan dengan perkembangan otak (cognitive nya), perkembangan afeksinya (emotional) dan perkembangan kemampuan mengendalikan motoriknya, anak akan mengobservasi, meniru, dan mengingat bagaimana reaksi-reaksi orang dewasa di sekitarnya. Dengan demikian pembiasaan perilaku nilai dalam keluarga sangatlah penting (Fidelis, 2010)

Senin, 16 Maret 2020 merupakan jadwal pelaksanaan kegiatan PTS (Penilaian Tengah Semester) di SD Sint Carolus. Segala persiapan terkait soal-soal yang akan diditribusikan kepada siswa, kartu ulangan dan administrasi lainnya juga sudah dipersiapkan dengan matang. Namun, tepat pada tanggal 15 Maret 2020, Pemerintah Kota Bengkulu mengumumkan diterapkannya stay home karena merebaknya virus corona di Indonesia, maka masyarakat diminta untuk sosial distancing termasuk sekolah-sekolah yang ada di Kota Bengkulu sendiri. Menanggapi hal tersebut, Yayasan Tarakanita dengan tanggap menyikapi putusan pemerintah kota dengan  mengeluarkan surat edaran yang berisi himbauan agar anak-anak belajar di rumah.